Saturday, January 29, 2011

Chinook Down


Suatu episode penting dalam Operasi Anaconda adalah penyergapan Takur Ghar. Misi ini pada awalnya adanya penyergapan sisa-sisa pasukan Taliban dan Al-Qaeda. Misi ini melibatkan pasukan paling elite di dunia NAVY SEAL dan SPECIAL TACTICS TEAM (pasukan yang mengarahkan pesawat tempur dan pengebom untuk menyerang posisi tertentu). Rangkaian selanjutnya dalam misi ini berubah menjadi misi penyelamatan  atau lebih tepatnya membawa jenazah seorang prajurut SEAL yang jatuh dari Helikopter pada saat mencoba mendarat.  Operasi penyelamatan menegaskan komitmen LEAVE NO MEN BEHIND.

Operasi penyelamatan ini dimulai pada saat  helicopter dari MH-47E Chinook mencoba untuk mendarat di sebuah lereng gunung Shah-i-Kot, disebuah gunung yang oleh pihak AS disebut “Ginger”. Tugas mereka adalah memantau dan mengintai dari puncak gunung itu.  Kenyataan menunjukan lain lereng gunung yang diperkirakan kosong terjadi menjadi petaka dimana pada saat helicopter tersebut mencoba mendarat mereka dihujani rentetan tembakan dari senapan serbu AK-47 dan RPG (Rocket Propeler Jet) dari berbagai sudut. Helikopter tersebut limbung tetapi sang pilot yang berasal dari kesatuan NIGHT STALKERS yang merupakan Kesatuan Operasi Khusus  Ke-160 Unit AD.

Pada saat genting tersebut Petty Officer First Class (setingkat sersan mayor)  Neil C. Roberts  merupakan prajurit SEAL terlembar dari ramp belakang, kondisi Chinook yang sudah babak belur tidak memungkinkan mereka untuk kembali. Beberapa saat kemudian Chinook kedua berusahan untuk mendarat untuk menyelamatkan Roberts, tetapi kondisi belum memungkinkan masih banyak tembakan memaksa helicopter tersebut meninggal area secepatnya. Helikopter ketiga mengambil resiko untuk mendarat dan dihujani rentetan tembakan dan RPG, didalam helicopter tersebut terdapat Pasukan Ranger dan anggota SPECIAL TACTICS TEAM Sergeant Keary Miller yang merupakan anggota Combat Search and Rescue Team Leader from the 123d Special Tactics Squadron, Kentucky Air National Guard tertembak  dan beberapa saat kemudia crew penembak  dari helicopter Chinook tertembak pula.

Secara keseluruhan tujuh dari pasukan Ranger tewas termasuk satu anggota SEAL, yang berusaha membentuk pertahanan setelah terlempar dari helicopter dan terkepung oleh pasukan Taliban dan Al-Qaeda. Bagian Operasi Anaconda merupakan salah satu kegagalan pasukan elit AS, bahkan mereka habis-habisan digebuki dan membangkitkan kembali mimpi buruk dimana Team Delta habis-habisan dihajar oleh milisi Mohammed Farah Aideed. 

Sunday, January 23, 2011

Special Forces

Delta Force
Nama resminya Special Forces Operational Detachment-Delta adalah unit khusus paling dirahasiakan oleh AS. Detasemen ini memiliki persenjataan paling modern di arsenal AS dan tidak dimiliki oleh kesatuan lain. Delta Forces dirintis oleh kolonel Charles Beckwith pada tahun 1977, sebagai tanggapan atas berkembangnya aksi terorisme mulai tahun 1970. Sebelum membangun Delta Force Beckwith magang dipasukan khusus Inggris Special Air Service (SAS) selama tahun 1962-1963. Prinsip-prinsip dasar yang dpakai oleh SAS dikembangkan pula oleh beckwith di Delta Force. Saat ini Delta Force dibagi dalam tiga skadron operasional yakni A,B dan C, yang masing-masing terbagi lagi dalam kesatuan yang disebut troop. Masing-masing troop dipecah lagi ke dalam bagian kecil yang dinamakan unit. Markas besarnya di Fort Bragg, North Carolina. "Anggota-angotanya bisa dijumpai "dugem" di sebuah bar di dekat Frot Bragg. Otot mereka kekar, kulit kecoklatan terbakar matahari, mengenakan jam Casio besar. Jika ditanya apa pekerjaanya, mereka mengaku sebagai ahli program komputer pada sebuah perusahaan kontraktor di Angkatan Darat AS. Mereka memanggil satu dengan yang lainnnya dengan kode, serta jauh dari salut militer. Perwira dan bintara di Delta Force bagai  tidak ada jarak, kepangkatan bukan menjadi indikator profesionalitas mereka.  

Paskas TNI-AU
Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (disingkat Korpaskhasau, Paskhas atau sebutan lainnya Baret Jingga), merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI-AU. Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra: laut, darat, udara. Dalam operasinya, tugas dan tanggungjawab Paskhas lebih ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat kawan. Kemampuan ini disebut dengan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD).
Setiap prajurit Paskhas diharuskan minimal memiliki kualifikasi Para Komando (Parako) untuk dapat melaksanakan tugas secara professional, kemudian ditambahkan kemampuan khusus kematraudaraan sesuai dengan spesialisasinya. Warna jingga sebagai warna baret Paskhas terinspirasi dari sinar cahaya jingga saat terbitnya fajar di daerah Margahayu, Bandung, yaitu tempat pasukan komando ini dilatih.

Motto Paskhas ialah "Karmaye Vadikarate Mafalesu Kadatjana", yang artinya bekerja tanpa menghitung untung dan rugi.

10th Mountain Divison

Divisi Gunung ke-10 (infantri Ringan), bermarkas di Fort Drum new York adalah divisi yang dirancang untuk dikerahkan cepat dengan angkutan udara jarak jauh, guna melaksanakan berbagai macam operasi mulai dari penyelamatan kemanusiaan hingga tempur, khususnya di daerah pegunungan. Taknik pertempuran infantri di gunung sangat mereka kuasai. Pembentukan divisi gunung ini diilhami oleh prestasi pasukan ski gunung Finlandia yang pada PD II bulan November 1939 berhasil menghancurkan dua divisi lapi baja Rusia. Mereka berhasil memanfaatkan pengetahuan medan dan taktik serang lari. President Patroli Ski Nasional Charles M Dole mengambil peristiwa itu sebagai titik awal pembentukan pasukan yang khusus bertempur di musim dingin dan di daerah pegunungan tinggi. Mampu dikerahkan secara cepat adalah hakikat dari divisi ini. hanya 96 jam setelah pemberitahuan, divisi ini sudah harus bergerak ke suatu lokasi sasaran, baik melalui udara, laut dan darat. Untuk itu satu brigade dari dua yang dimilikinya harus siap siaga dikerahkan. Dalam 10 tahun terakhir Divisi Gunung Ke-10 ini paling banyak dikerahkan untuk operasi dibanding divisi-divisi lain

Petaka Di Gunung AFGAN




lembah Shah-i-kot
Di pagi hari tanggal 2 Maret 2002, infantry tercanggih di dunia terjun dari helicopter ke lembah Shah-i-kot Afghanistan, misi mereka : tangkap sebanyak mungkin pasukan Al Qaeda dan Taliban.
Akan tetapi dalam rangkaian aksi yang disebut Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld sebagai perang hi-tech, akan tetapi kenyataannya pasukan di lapangan harus menerima kenyataan pahit terjebak dan gagal menyelesaikan misi.
Black Hawk Down On Movie
Peristiwa ini merupakan flash back mimpi buruk pasukan elit AS di Mogadishu 1993 dimana pasukan elit AS Ranger, Delta Force habis-habisan digebuk para pendukung Mohammed Farah Aideed bahkan seperti yang di saksikan dalam film Black Hawk Down ada jenazah pasukan AS yang sempat diseret di jalan-jalan Mogadishu.
Mimpu Buruk dimulai dengan diberangkatkannya dua helicopter terbesar AS yakni MH-53J  Pave Low terbang dalam gelapnya malam. Salah satu dari helicopter tersebut terbang “buta” karena peralatan sensor elektroniknya rusak,  dimana mereka terbang dalam dinding gunung yang menjadi kontur khas Afghanistan.
MH-53J  Pave Low
 
Sama seperti catatan sejarah dalam operasi militer, hal tak terduga pasti terjadi. Kedua helicopter tersebut ternyata mendarat ditempat yang salah di tengah gelap malam tanpa bulan. Kedua Helipkoter yang mengangkut Pasukan elit AS dipisahkan sejauh beberapa kilometer dan dihalangi sebuah bukit .

Divisi Gunung ke-10
Batalyon ke-2 Divisi Lintas Udara ke 101 serta Batalyon ke-1 Divisi Gunung ke 10. Rencana operasi adalah kedua batalyon ini menduduki posisi penting di atas Shah-i-kot dan menutup semua jalur keluar lembah menuju Pakistan . Dengan menduduki posisi yang lebih tinggi di gunung dan bukit, pasukan AS akan mudah membidik lawan di lembah-lembah.
Akan tetapi, operasi tersebut sudah berantakan sejak awal biang keroknya adalah ketidak akuratan data intelejen yang melaporkan bahwa pasukan Afghanistan dan Al-Qaeda yang bertahan disana adalah serdadu sisa-sisa dan kelas III, yang kesimpulannya adalah kemampuan mereka dibawah rata-rata. Pada kenyataan pasukan yang berkumpul disana adalah pasukan yang gigih, tanpa beban, bersenjata kuat dan memahami medan perang.

Confident yang berlebih dari Orang-orang Barat membawa petaka bagi kedua Batalyon yang, alih alih tugas mereka ada menduduki posisi yang lebih tinggi di gunung dan bukit sehingga mudah membidik lawan di lembah-lembah. Pada kenyataanya  pasukan Afganistan dan Al-qaeda berada diseluruh gua dan dan lorong di pegunungan Shah-i-kot dan pegunungan bersalju .
Diposisi tersebut, pasukan Taliban dan Afghanistan dapat mengawasi semua aktifitas dibawahnya, satu titik pertahanan melindungi dan dilindungi titik lain. Pasukan AS habis ditembakan oleh pejuang-pejuan Taliban dan Al-Qaeda, sehingga mendorong markas besar Bagram untuk menolong pasukan AS yang Tewas dan luka-luka, hal ini merupakan mimpi buruk pasukan AS kedua setelah dikepung habis-habisan oleh para pendukung Mohammed farah Aideed

Posisi Bertahan
Beratnya medan, diketinggian 3.300 meter dimana oksigen yang ada  semakin menipis memaksa pasukan Elit AS tersebut mengeluarkan segala kemampuan elit-nya yang terkenal di dunia, tetapi kenyataan menunjukan lain kordinasi dan strategi berantakan sewaktu dihadapkan pada kepanikan dan kekacauan. Kecanggihan alat tempur hampir tidak membantu mereka untuk mempertahankan diri. 

Pejuang Taliban
Gambaran diatas adalah sekelumit gambaran dimana dua Negara Adiajaya AS dan Uni Sovyet yang gagal menaklukan kontur alam Afghanistan dan kehandalan pasukan Taliban walaupun mereka hanya didukung senjata seperti AK47, RPG ( rocket Propeler Jet ) dan  hanya bersandal jepit.

Saturday, January 22, 2011

The Next Widebodies Generation


Generasi terbaru dari pesawat berbadan lebar (widebodies) adalah 787 dan A350, direncanakan mulai mengangkasa  di tahun 2010 sampai dengan 2013. Seperti halnya pesawat keluaran baru B787 dan A350 diluncurkan dan dipesan berbasis biaya operasi yang rendah dibanding produk sebelumnya. Beberapa keunggulan yang telah diterapkan seperti penyederhaan instrument pada ruang kemudi (flight deck), disamping itu ada dua kategori lagi yang berperan dalam penurunan biaya operasi seperti pengurangan konsumsi bahan bakar dan biaya perawatan.

Dengan dua varian dari B787-8 dan B787-9  berkapasitas tempat duduk 240 – 280, B787 dapat berfungsi  menggantikan B767-300 dan A340-200/300. Secara keseluruhan B787 dirancang dengan “cost per available seat-mile yang sama dengan tipe yang lebih besar sehingga secara ekonomi lebih menguntungkan karena mampu menempuh jarak yang sama.
B787 menggunakan teknologi canggih dalam pengembanganya sehingga dapat mengurangi pemakaian bahan bakar dan biaya perawatan, seperti penggunaan struktur carbon fibre yang dapat mengurangi biaya perawatan. Keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan struktur carbon fibre membuat B787 lebih ringan dibanding 767, mengurangi terjadi korosi dan kelelahan metal pada struktur pesawat seperti halnya pada penggunaan  alumunium alloy.


A350 dikembangkan dengan tiga variant seat capacities antara 275 – 350 tempat duduk, dan diharapkan menggantikan A330/340 family dan 777 family pada kapasitas yang lebih besar.  Seperti hal B787, A350 dirancang untuk mengurangi pemakaian bahan bakar dan beberapa element dari biaya perawatan.  Airbus Industri menggunakan campuran serat karbon dan plastic. Pada A350 komposis serat karbon dan plastic sebanyak 53% titanium sebanyak 14% dan sisanya terdiri dari aluminum dan lithium alloy. Dengan penggunaan serat karbon dan plastic kerusakan yang disebabkan karena adanya korosi dan kelelahan metal dapat dikurangi bahkan ditiadakan. Disamping itu penggunaan campuran serat karbon dan plastic dapat mengurangi bobot pesawat sehingga dapat mengangkut fuel dalam jumlah yang besar berdampak pada daya jelajah menjadi lebih jauh dan secara perhitunngan ekonomi menjadi lebih ekonomis dibanding dengan penggunaan pesawat sejenis yang masih menggunakan aluminium alloy sebagai bahan pembuat pesawat.

Persaingan antara Airbus dan Boeing untuk jenis pesawat tersebut masih berlanjut, untuk saat ini pemesanan B787 telah mencapai 667 unit sedangkan A350 baru mencapai angka 182.