Sunday, January 23, 2011

Petaka Di Gunung AFGAN




lembah Shah-i-kot
Di pagi hari tanggal 2 Maret 2002, infantry tercanggih di dunia terjun dari helicopter ke lembah Shah-i-kot Afghanistan, misi mereka : tangkap sebanyak mungkin pasukan Al Qaeda dan Taliban.
Akan tetapi dalam rangkaian aksi yang disebut Menteri Pertahanan AS Donald Rumsfeld sebagai perang hi-tech, akan tetapi kenyataannya pasukan di lapangan harus menerima kenyataan pahit terjebak dan gagal menyelesaikan misi.
Black Hawk Down On Movie
Peristiwa ini merupakan flash back mimpi buruk pasukan elit AS di Mogadishu 1993 dimana pasukan elit AS Ranger, Delta Force habis-habisan digebuk para pendukung Mohammed Farah Aideed bahkan seperti yang di saksikan dalam film Black Hawk Down ada jenazah pasukan AS yang sempat diseret di jalan-jalan Mogadishu.
Mimpu Buruk dimulai dengan diberangkatkannya dua helicopter terbesar AS yakni MH-53J  Pave Low terbang dalam gelapnya malam. Salah satu dari helicopter tersebut terbang “buta” karena peralatan sensor elektroniknya rusak,  dimana mereka terbang dalam dinding gunung yang menjadi kontur khas Afghanistan.
MH-53J  Pave Low
 
Sama seperti catatan sejarah dalam operasi militer, hal tak terduga pasti terjadi. Kedua helicopter tersebut ternyata mendarat ditempat yang salah di tengah gelap malam tanpa bulan. Kedua Helipkoter yang mengangkut Pasukan elit AS dipisahkan sejauh beberapa kilometer dan dihalangi sebuah bukit .

Divisi Gunung ke-10
Batalyon ke-2 Divisi Lintas Udara ke 101 serta Batalyon ke-1 Divisi Gunung ke 10. Rencana operasi adalah kedua batalyon ini menduduki posisi penting di atas Shah-i-kot dan menutup semua jalur keluar lembah menuju Pakistan . Dengan menduduki posisi yang lebih tinggi di gunung dan bukit, pasukan AS akan mudah membidik lawan di lembah-lembah.
Akan tetapi, operasi tersebut sudah berantakan sejak awal biang keroknya adalah ketidak akuratan data intelejen yang melaporkan bahwa pasukan Afghanistan dan Al-Qaeda yang bertahan disana adalah serdadu sisa-sisa dan kelas III, yang kesimpulannya adalah kemampuan mereka dibawah rata-rata. Pada kenyataan pasukan yang berkumpul disana adalah pasukan yang gigih, tanpa beban, bersenjata kuat dan memahami medan perang.

Confident yang berlebih dari Orang-orang Barat membawa petaka bagi kedua Batalyon yang, alih alih tugas mereka ada menduduki posisi yang lebih tinggi di gunung dan bukit sehingga mudah membidik lawan di lembah-lembah. Pada kenyataanya  pasukan Afganistan dan Al-qaeda berada diseluruh gua dan dan lorong di pegunungan Shah-i-kot dan pegunungan bersalju .
Diposisi tersebut, pasukan Taliban dan Afghanistan dapat mengawasi semua aktifitas dibawahnya, satu titik pertahanan melindungi dan dilindungi titik lain. Pasukan AS habis ditembakan oleh pejuang-pejuan Taliban dan Al-Qaeda, sehingga mendorong markas besar Bagram untuk menolong pasukan AS yang Tewas dan luka-luka, hal ini merupakan mimpi buruk pasukan AS kedua setelah dikepung habis-habisan oleh para pendukung Mohammed farah Aideed

Posisi Bertahan
Beratnya medan, diketinggian 3.300 meter dimana oksigen yang ada  semakin menipis memaksa pasukan Elit AS tersebut mengeluarkan segala kemampuan elit-nya yang terkenal di dunia, tetapi kenyataan menunjukan lain kordinasi dan strategi berantakan sewaktu dihadapkan pada kepanikan dan kekacauan. Kecanggihan alat tempur hampir tidak membantu mereka untuk mempertahankan diri. 

Pejuang Taliban
Gambaran diatas adalah sekelumit gambaran dimana dua Negara Adiajaya AS dan Uni Sovyet yang gagal menaklukan kontur alam Afghanistan dan kehandalan pasukan Taliban walaupun mereka hanya didukung senjata seperti AK47, RPG ( rocket Propeler Jet ) dan  hanya bersandal jepit.

No comments:

Post a Comment